Gadis Kecil Ditepi Gaza
Ketika hari menjadi tua, langit merah mengantarkan matahari meluncur keperaduannya di tepian barat kota ini. Gadis-gadis kecil berkerudung compang-camping berlarian masuk kedalam rumah, takut-takut kalau malam tiba nanti kidung rindu dari Ummi mereka tak akan lagi mereka dengar di keesokan harinya karena gempuran rudal dari pesawat tempur Israel yang menimpa tempat mereka bernaung. Tak ada angin, hanya desingan suara rudal-rudal yang ditembakkan menggelegar menghiasi langit kota Gaza yang seharusnya di naungi oleh bintang rembulan. Satu rudal meledak, disusul 2, 3 hingga 5 rudal berikutnya. Setidaknya sudah lebih dari 80 rudal yang Aisha dengar dalam kurun waktu 2 jam ini. “Ummi, Aisha takut!,” kata Aisha memeluk Umminya. “Jangan takut sayang, kita kan bersama Allah?,” jawab Ummi menenangkan. “Ummi, Abi mana Mi?,” tanya Aisha. Ummi terdiam, menatap kosong langit memerah di luar sana. Ummi bukannya ingin membuat Aisha semakin penasaran dengan tak menjawabnya. Haruskah...