Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Hari Ginii Belum Berjilbab ???? Please Deh.....

Gambar
Hai girls …, khususnya kamu-kamu yang belum menutup aurat, alias belum berjilbab . Sebenarnya apa siiih yang membuat kamu menunda hal mulia itu ? Alasannya apa hayoo??? Kalau saya mah yakin bangeeet, perintah itu pasti banyak manfa’atnya buat kita. Antara lain gak diganggu, asal jilbab dan pakaiannya yang syar’i. tidak mencolok warnanya, jangan ketat dan jangan tipis. Why ? Kenapa sih kita harus berjilbab  ? Simple aja, karena yang kasih order atau perintah gak tanggung-tanggung … sang Pencipta langsung Dear. Maka sikap kita seharusnya kami dengar dan kami taat. Yakinlah karena Dia yang Mencipta. So, Dia pasti tahu hal terbaik bagi makhluk ciptaanNya. Takut dikatakan gak modis ya? atau gak gaul? Siapa bilang …? Kamu kan tau, sekarang ini jilbab modis banyak sekaliii. Mau model apa saja, warna apa saja ada .Tinggal disesuaikan dengan sikon aja. Gak gaul, kata siapa dear? Gaul tetap gaul-lah… malahan teman-teman jadi lebih simpati. Percaya deh … Ragu-ragu y

'Menyembelih' Rasa Cinta

Menyembelih Rasa Cinta 5 November 2011 Baiti jannati Cinta? kenapa mesti cinta melulu sih yang dibahas? Yah mau bagaimana lagi cinta itu sudah menjadi trending topic yang tidak akan membosankan untuk dibicarakan, cinta itu sesuatu yang diulang dan akan terus menerus berulang. Well , apa sih cinta itu? Dari jaman bahuela sampai sekarang belum ada ilmuan yang bisa mendefinisikan apa itu cinta dan disepakati oleh seluruh manusia, cinta memang terlalu kompleks dan rumit. Cinta itu bukan sesuatu yang untuk didefinisikan it’s all about feeling.#eaa Manusia yang sudah terjerat sama yang namanya virus merah jambu ini biasanya sampai lupa waktu, lupa makan, lupa tidur, bahkan lupa ingatan (ck.ck.ck the power of love ). Karena kekuatan cinta itulah banyak orang yang mendadak inovatif, mendadak kreatif, mendadak imajinatif, dan mendadak non normatif.  Tapi jangan negatif thinking dulu, cinta itu kan fitrah nah sekarang tergantung bagaimana kita menempatkan cinta itu sendiri. Mulai

Memberdayakan Sakit Hati

Izinkan aku bercerita padamu kawan, ini tentang sebuah perjuangan. Bukan, bukan. Bukan seperti yang kau bayangkan layaknya perang atau pemberontakan. It’s all about felling. Ya, berjuang mengatasi hati memang perjuangan yang hingga kini menimbulkan ribuan bahkan jutaan korban jiwa. Bukan karena tak ada obatnya. Hanya saja, banyak diantara mereka yang justru memilih untuk sakit. Obat dari rasa sakit yang mendera tersebar dimana-mana, bahkan merekapun sejatinya memiliki penawar dari dalam dirinya sendiri. Begitulah, jika kita hanya sibuk dengan penilaian makhluk terhadap apa yang kita lakukan dan melekat dalam diri kita. Pencitraan, kekaguman, dan pujian dari makhluklah yang kemudian menjadi obsesi kita dalam perjuangan panjang ini. Apakah salah? Tentu semua berakar dari niat yang kita tancapkan dari awal. Sudah luruskah niat kita, sudah benarkah cara kita. Cobalah kembali menengok dalam pribadi kita masing-masing, barangkali masih ada sebongkah perasaan menggelisahkan yang menaunginya.

Menguak Rahasia Pertahanan Diri Banksia

Menguak rahasia dibalik mekanisme Tumbuhan Banksia dalam melangsungkan generasinya.   Manusia, sebaik-baiknya ia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. salah satu hal yang bisa menjadi tiket awal untuk bermanfaat bagi orang lain mungkin adalah berbagi, berbagi bisa banyak macamnya bahkan meski hanya dengan menyampaikan sekalipun. Semoga apa yang coba Hijau Toska bagi saat ini sedikit memberi pandangan baru untuk teman-teman sekalian. Bijak dengan Membaca  Awalnya mengikuti kuliah Sistematika Tumbuhan menjadi hal yang itu-itu saja, sekedar memenuhi presensi 75% atau sekedar rutinitas untuk menggugurkan kewajiban biar nggak dibilang pengangguran. Hehe Tapi, presepsi itu kini 180 derajat telah berubah, mata hati ini perlahan mulai tertata dan tercerahkan. Bukan semata-mata karena hal-hal teknis itu kurelakan diri ini hadir diperkuliahan tadi siang, ada ilmu, ibrah dan pelajaran yang ternyata bisa aku petik disana.   Bijak dengan membaca, seperti tag line salah satu Majalah

Gadis Kecil Ditepi Gaza

Gambar
Ketika hari menjadi tua, langit merah mengantarkan matahari meluncur keperaduannya di tepian barat kota ini. Gadis-gadis kecil berkerudung compang-camping berlarian masuk kedalam rumah, takut-takut kalau malam tiba nanti kidung rindu dari Ummi mereka tak akan lagi mereka dengar di keesokan harinya karena gempuran rudal dari pesawat tempur Israel yang menimpa tempat mereka bernaung. Tak ada angin, hanya desingan suara rudal-rudal yang ditembakkan menggelegar menghiasi langit kota Gaza yang seharusnya di naungi oleh bintang rembulan. Satu rudal meledak, disusul 2, 3 hingga 5 rudal berikutnya. Setidaknya sudah lebih dari 80 rudal yang Aisha dengar dalam kurun waktu 2 jam ini. “Ummi, Aisha takut!,” kata Aisha memeluk Umminya. “Jangan takut sayang, kita kan bersama Allah?,” jawab Ummi menenangkan. “Ummi, Abi mana Mi?,” tanya Aisha. Ummi terdiam, menatap kosong langit memerah di luar sana. Ummi bukannya ingin membuat Aisha semakin penasaran dengan tak menjawabnya. Haruskah

Ketika Mas Gagah "Merantau"

Gambar
                Barangkali foto itulah yang menjadi saksi saat dimana mungkin hanya aku akhwat yang bisa di ajaknya berfoto sedekat itu di masa lajangnya, yang memanggilku dengan sebutan-sebutan aneh kesayangannya, mengusil’iku, dan meluapkan seluruh kejahilan serta hal-hal gila lainnya. Ya, mungkin bisa dibilang akulah mangsa empuk untuk sasaran pem-bully-annya. Itu tak mengapa, karena ia pun sama. Menjadi sasaran empuk buatku ketika mengomel dan mengadu. Abangku sayang, kau mungkin sering mangkel pada adik sematawayangmu ini. Hehe                 Aku masih ingat ketika kau bersama Tyan (sepupu kita) sibuk membuat cincin dari koin uang logam yang berbahan kuningan untuk simbah putri, membiarkanku memandangi tanganmu yang cekatan memainkan alat-alat yang tak kukenali itu. Memerhatikanmu dengan seksama hingga tanpa kusadari ada sebongkah genting yang mulai rapuh jatuh menimpa kepalaku kala itu, kau yang habis-habisan dimarahi Ibuk karena lalai menjagaku dari runtuhan genti