Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Pada Sebuah Perhentian…

Gambar
Adakalanya kita tertarik untuk sekedar singgah Meski hanya sebentar, lagaknya pertemuan acapkali membuat kita lena Hingga perpisahan menuntut kita untuk saling merindui Ada yang memprosesnya hingga perjumpaan berikutnya.. Ada yang menyelundupkan rahasia tanpa tahu kapan jarak saling mempertemukan. Lalu.. Kau pilih yang mana? Bukankah jumpa kita tempo hari tak ubahnya bagaikan Oksigen dan Karbondioksida yang harus dipergilirkan di Alveolus? Singkat, tapi bermakna! Karena pada perhentian itu.. Aku Kamu sama-sama menemukan keberartian. Langit Mendung Bantul 15 September 2016 H-1 Sebelum penarikan PPL

Mau Jadi Apa Kau dalam Kesendirian?

Dilematis, apakah memang sudah pantas disebut tua? Sementara kedewasaan belum juga paripurna bersemayam dalam diri ini. Padahal sudah terlalu lama keluarga, sahabat, teman, adek-adek, dan masyarakat yang menantikan peranmu. Kini idealism yang semasa aktif-aktifnya diperkuliahan dulu selalu digembar-gemborkan seolah luntur secara perlahan. Wahau ruh yang masih bersemayam dalam jasad? Dimana semangat itu? Dimana Militansi dan Loyalitas yang selalu kau gembar-gemborkan itu? Benarlah kata seorang Alim.. seringkali kesendirian memang menguji keimanan kita. Kumohon sekali-kali jangan.. jangan pernah menjadi ganda, ketika bersama dengan rekan seperjuanganmu, amalan wajib tak pernah kau tinggalkan, amalan sunnah selalu kau sempurnakan. Tapi.. dalam kesendirianmu di sudut-sudut kamar, diruang-ruang pengap kau bebas mengumbar kemaksiatan dan hal-hal yang dimurkaiNya. Tersebutlah sebuah kisah seorang sahabat yang mencari temannya disurga.. ‘Yaa Allah.. dia itu dulu teman ngajiku, te

DARIPADA NUBRUK TUKANG SATE (Pesan untuk Penglaju)

Gambar
Bisa jadi lho.. kalo pas posisinya kita naik motor, terus pada saat itu hinggaplah rasa ngantuk yang nggak ketulungan. Bahkan bisa sampe tidur pada sepersekian detik dijalanan yang lalu lalang kendaraan, walhasil tukang sate dipinggir jalan yang gak salah apa-apa bisa langsung ditubruk gitu aja gegara si pengendara ketiduran dijalan. Huhuhu. Ini bukan cerita fiksi lho. Soalnya udah ada yang pernah ngalamin. Hehehe kagak usah tanya ya siapanya XD. Nah, terus kudu gimana dong biar tetep stay on focus apalagi kalo pas dijalan? Oke, berikut ini ada sedikit tips yang bisa kalian lakukan. Udah pernah dicoba juga, dan ‘worth it’ banget dah!  Jadi, kalo kita bengong, ngantuk, dll itu biasanya karena gak ada sesuatu yang fokus untuk kita pikirkan. Nah, coba mulai sekarang kita biasakan untuk mengingat atau memikirkan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Kira-kira apa ya? Udah ketemu jawabannya? Yak bener banget! So pasti   Allah Azza Wa Jalla-lah yang tiada pernah

Egois Pergilah Jauh-Jauh

            Masih ingat berapa kali kita memikirkan diri kita dalam satu hari? Coba deh dihitung! Udah ketemu jawabannya? Huaaa sering banget ya? hampir tiap waktu, tiap jam, tiap menit, bahkan tiap detik. Mulai dari bangun tidur sampe tidur lagi, dari mulai ujung kepala sampe ujung kaki, kita pasti mikirin diri sendiri, sampai-sampai tak terhingga ketika harus dikalkulasi jumlahnya. Nah, sekarang coba dibalik, seberapa sering orang lain kita pikirkan dalam satu hari? Sudah coba dihitung? Berapa kali coba? Hehe sudah-sudah jawabannya boleh didalam hati kok. Benarkah karena itu kita jadi lupa buat mikirin orang lain juga? Hmm logis juga sih, karena terkadang sesuatu itu baru akan terasa ada ketika kita benar-benar kehilangannya. Begitu juga dengan aktivitas kita memikirkan orang lain, terkadang kita baru sadar untuk memikirkan mereka ketika satu per satu dari mereka mulai pergi meninggalkan kita. Lantas, pertemuan demi pertemuan, interaksi demi interaksi yang kita jalin selama in

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku

Gambar
Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku Tuhanku, Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu… Lembar demi lembar kitab kupelajari… Untai demi untai kata para ustadz kuresapi… Tentang cinta para nabi Tentang kasih para sahabat Tentang mahabbah para sufi Tentang kerinduan para syuhada Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan… Tapi Rabbii, Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu… Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, tapi… Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu… Aku makin merasakan gelisahku membadai… Dalam cita yang mengawang Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi… Hingga aku terhempas dalam jurang Dan kegelapan… Wahai Ilahi, Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu… Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali Men