Bersabarlah...
Bismillahirrahmaanirrahiim..
Sepenggal kisah perjalanan ini kelak akan menjadi saksi,
betapa diri dipenuhi dengan kehinaan, hingga pinta ampunan kian menusuk di
tengah keheningan malam-malam tak bertepi.
Atas nama dakwah yang senantiasa didengungkan. Antara
loyalitas dan prioritas, antara suka atau tidak suka. Kami kembali pada
Ayat-Nya, bahwa tidak dikatakan kami sebagai orang yang beriman sebelum kami di
uji, dan kami sungguh senantiasa ingin menjadi hambaNya yang termasuk golongan
orang-orang yang beriman tersebut.
Selama diri masih juga berproses untuk memperbaiki diri,
tugas utama lain pun telah menanti. Ashlih nafsaki wad’u ghairaki. Memperbaiki
diri, kemudian menyeru orang lain.
Sudah menjadi kewajiban kami untuk menyampaikan, sebagaimana
Rasulullah telah mengajarkan. Tugasmu hanya menyampaikan bukan? Hasilnya?
Serahkan pada Allah.
Jadi, jika masih ada sebongkah hati di dalam sana yang
sedih, sakit, kecewa dan lain sebagianya atas respon seseorang atas apa yang
engkau sampaikan. Bersabarlah.. sungguh lebih baik engkau telah menyampaikan
kebaikan kepada mereka lalu engkau bersabar atasnya, daripada engkau bersabar
tapi tak pernah menyampaikan apapun.
Komentar
Posting Komentar