Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Bersabarlah...

Gambar
Jum’at Mubarok, 11 September 2015 Bismillahirrahmaanirrahiim.. Sepenggal kisah perjalanan ini kelak akan menjadi saksi, betapa diri dipenuhi dengan kehinaan, hingga pinta ampunan kian menusuk di tengah keheningan malam-malam tak bertepi. Atas nama dakwah yang senantiasa didengungkan. Antara loyalitas dan prioritas, antara suka atau tidak suka. Kami kembali pada Ayat-Nya, bahwa tidak dikatakan kami sebagai orang yang beriman sebelum kami di uji, dan kami sungguh senantiasa ingin menjadi hambaNya yang termasuk golongan orang-orang yang beriman tersebut. Selama diri masih juga berproses untuk memperbaiki diri, tugas utama lain pun telah menanti. Ashlih nafsaki wad’u ghairaki. Memperbaiki diri, kemudian menyeru orang lain. Sudah menjadi kewajiban kami untuk menyampaikan, sebagaimana Rasulullah telah mengajarkan. Tugasmu hanya menyampaikan bukan? Hasilnya? Serahkan pada Allah. Jadi, jika masih ada sebongkah hati di dalam sana yang sedih, sakit, kecewa dan lain sebagiany...

Iya Mbak Aku Tahu..

“Iya Mbak Aku tahu itu..” Kata salah seorang adek SMA pas ada acara bareng. “Lha itu tahu dek kalo nggak boleh, hayoo kok masih dilakuin?” tanyaku mengintrogasi. “Iya Mbak, aku tahu Pacaran itu emang gak diajarkan di dalam Islam. Tapi ya gimana ya Mbak, Aku gak bisa Mbak mutusin pacarku gitu aja. Dia perhatian banget eh Mbak sama Aku, lagian kita pacarannya juga nggak ngapa-ngapain kok Mbak”. Jawabnya.  Ya Allah, emang perhatiaannya Allah, bapak-ibu, keluarga dan sahabat-sahabatnya kurang apa ya buat adekku yang satu itu? Batinku dalam hati. Tiba-tiba teman disebelahnya pun ikut-ikutan nimbrung. “Iya Mbak, gimana dong Mbak? Sebenernya kami itu tahu Mbak kalo Pacaran itu nggak boleh, kalo cewek itu harus pake Jilbab, kalo sholat 5 waktu itu wajib. Tapi yaudah Mbak, kita ngelakuinnya yang sebisanya kita lakuin aja Mbak, yang biasa-biasa aja lah Mbak. Nggak usah yang alim-alim banget”.  Wah ini si adek, makin nambah menantang aja permasalahananya. Harus dijawab hati-hat...

Jaga Pandangan Kok Milih Milih?

“Kalo mau jaga pandangan itu jangan milih-milih, dumeh Ikhwah terus jaga pandangannya juga cuma sama ikhwah aja?”  “Maksudnya Mbak?” tanyaku sembari membenarkan posisi dudukku, menatap matanya yang bersiap mengawasiku. “Iya jangan pilih-pilih, kalo sama Ikhwah di organisasi LDK or LDS bisa Ghodul Bashar sampe nunduk banget, kalo rapat pake hijab, ngobrol juga tak menatap langsung, menjaga sekali interaksinya, giliran ketemu tukang siomay atau tukang sayur di depan rumah bebas menatap dengan seenaknya, berinteraksi sekenanya. Itu baru sama penjual-penjual keliling, belum lagi sama teman-teman dikelas misalnya, atau teman-teman di berbagai komunitas yang kamu ikuti Ambalan, HIMA, BEM, apalah itu namanya. Ya Mbak nggak bilang semua aktivis LDK/LDS seperti itu Nduk, hanya sebagai pengingat saja kalo perintah untuk ‘menjaga’ itu tidak memiliki standar ganda”. Jleb! Tetiba rasanya tertampar langsung kata-kata Mbakku itu. Aku masih tertegun menyimak kata-kata Mbakku yang keluar deng...

Tarbiyah Itu...

Pantaskah kita mengeluh...? karena pada hakikatnya komitmen adalah sebuah perjuangan.  Sebenarnya kitalah yang memBUTUHkan dakwah ini. Masalah membina itu adalah kebutuhan kita, sebagaimana kita menjaga gadget-gadget kita, Tarbiyah itu tidak sekedar menumbuhkan, tetapi memeliharanya. Sebagaimana pohon yang tumbuh tinggi menjulang dan menumbuhkan buah pada tiap tangkainya..

Kita Beda Kita Bersama

Gambar
Pebedaan itu niscaya, darinya dijadikannya kita saling kenal-mengenali satu sama lain. Merasai ada yang tak sama dari kita, bukan berarti untuk menjadikan kita saling bermusuhan apalagi hingga membuat kita tidak bisa untuk saling mendengarkan masukan yang baik satu sama lain. Duhai kawan.. Bersabarlah dalam menyikapi setiap perbedaan diantara kita. –Iqra’

Seruan Kami

Gambar
Ya Rabb… Kami memang hanya manusia yang berjalan diantara harapan Yang bisa mengular panjang dan ajal yang siap menerkam Mengejar keinginan dan cita-cita adalah perjalanan panjang yang sangat melelahkan Meninggalkan deretan jejak kehidupan, tujuan pendeknya adalah hari esok di akhir dunia Sedang tujuan panjangnya adalah hari esok di akhirat Siapapun dari kami yang ingin selamat sampai tujuan haruslah memiliki bekal yang memadai, kehendak yang besar dan kemauan yang teguh. Allah.. Pertemukanlah kami dalam ikatan ukhuwah penuh cinta, cita-cita luhur nan mulia dan perjuangan di jalan-Mu. Aamiin Presented by: Akhwatifillah Gulon, July 4 th 2011

Ketika Ikhwah Jatuh Cinta

Gambar
Artikel yang menurut saya lumayan bagus. Meski temanya klasik tapi menarik untuk dibaca karena dari sudut pandang akhwat dan bisa jadi renungan kita. Yah, selama ini kan akhwat cenderung diam kalo udah masuk ke wilayah cinta. Di saat makin banyaknya aktivis-aktivis dakwah yang sudah kebablasan dalam hal cinta. Menjajakan cinta atas nama dakwah. (afwan Sebenarnya rada sarkas juga sih pemilihan katanya, tapi mesti gimana lagi penggambarannya? susah klo mo pake istilah laen, lagian kita sering nggak ngeh kalo penyebutannya terlalu biasa). Soalnya kebanyakan (saya nggak bilang semua lho…,) aktivis dakwah sering TP TP sama lawan jenisnya. Itu bisa dilihat ketika dia sering TP TP lewat fasihnya kata-kata, luasnya ilmu, lewat indahnya untaian nasihat, lewat merdunya suara, dkk. Ckckck. Yang jelas motivasinya secara tidak disadari melenceng jadinya, sayang banget kan? Mungkin dan sangat bisa jadi kita pengumbar nafsu. Wah gimana donk ? Maunya show amal dengan fatwa-fatwa agama ke ...