Bersabarlah...
Jum’at Mubarok, 11 September 2015 Bismillahirrahmaanirrahiim.. Sepenggal kisah perjalanan ini kelak akan menjadi saksi, betapa diri dipenuhi dengan kehinaan, hingga pinta ampunan kian menusuk di tengah keheningan malam-malam tak bertepi. Atas nama dakwah yang senantiasa didengungkan. Antara loyalitas dan prioritas, antara suka atau tidak suka. Kami kembali pada Ayat-Nya, bahwa tidak dikatakan kami sebagai orang yang beriman sebelum kami di uji, dan kami sungguh senantiasa ingin menjadi hambaNya yang termasuk golongan orang-orang yang beriman tersebut. Selama diri masih juga berproses untuk memperbaiki diri, tugas utama lain pun telah menanti. Ashlih nafsaki wad’u ghairaki. Memperbaiki diri, kemudian menyeru orang lain. Sudah menjadi kewajiban kami untuk menyampaikan, sebagaimana Rasulullah telah mengajarkan. Tugasmu hanya menyampaikan bukan? Hasilnya? Serahkan pada Allah. Jadi, jika masih ada sebongkah hati di dalam sana yang sedih, sakit, kecewa dan lain sebagiany...