Jaga Pandangan Kok Milih Milih?

“Kalo mau jaga pandangan itu jangan milih-milih, dumeh Ikhwah terus jaga pandangannya juga cuma sama ikhwah aja?”
 “Maksudnya Mbak?” tanyaku sembari membenarkan posisi dudukku, menatap matanya yang bersiap mengawasiku.
“Iya jangan pilih-pilih, kalo sama Ikhwah di organisasi LDK or LDS bisa Ghodul Bashar sampe nunduk banget, kalo rapat pake hijab, ngobrol juga tak menatap langsung, menjaga sekali interaksinya, giliran ketemu tukang siomay atau tukang sayur di depan rumah bebas menatap dengan seenaknya, berinteraksi sekenanya. Itu baru sama penjual-penjual keliling, belum lagi sama teman-teman dikelas misalnya, atau teman-teman di berbagai komunitas yang kamu ikuti Ambalan, HIMA, BEM, apalah itu namanya. Ya Mbak nggak bilang semua aktivis LDK/LDS seperti itu Nduk, hanya sebagai pengingat saja kalo perintah untuk ‘menjaga’ itu tidak memiliki standar ganda”.
Jleb! Tetiba rasanya tertampar langsung kata-kata Mbakku itu.
Aku masih tertegun menyimak kata-kata Mbakku yang keluar dengan begitu derasnya.
“Sejujurnya Mbak juga bingung dan khawatir dengan kondisi seperti itu. Mungkin karena jaman kita memang sudah berbeda ya Nduk? Heheh. Sahut Mbakku sambil tertawa ringan.
“Intinya, jadi aktivis Muslim itu harus bisa menjaga izzah diri dimanapun kita berada, interaksi ikhwan akhwat itu ada batasannya lho. Ya memang terkadang ada kondisi dimana hal itu sulit untuk dihindari untuk saling bersentuhan, apalagi saat sekelompok sama yang putra, saat kamu praktikum misalnya. Tapi ingat, bukan pada kondisi atau situasi yang disengaja campur baur putra-putri lho. Itu mah ikhtilat namanya. Paling tidak kalo tidak bisa dihindari ya diminimalisir”.
“InsyaAllah deh Mbak, makasih ya pencerahannya”.
***
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menundukkan padangannya…” (Q.S An-Nur: 30)
 Masih tentang interaksi, Ya Allah jangan-jangan selama ini memang ada yang salah dengan interaksi diantara Kami? Tidak peka bahwa hal-hal kecil yang kami lakukan sebenarnya bisa mengundang murka-Mu? Langsung istighfar banyak-banyak deh!. Astaghfirullah.
 Akupun kadang juga suka terbingung-bingung dengan kondisi teman seperjuangan bahkan pada diri sendiri juga yang seperti yang memiliki standar ganda. Karena kebetulan tergabung didua organisasi yang kulturnya cukup berbeda jadi sempat merasakan beberapa keanehan itu.
 Di organisasi yang satu, sangat menjaga sekali tidak memandang berlebihan lawan jenis yang di ajak berkomunikasi dan berinteraksi, bahkan saking parahnya sampe nggak mengenali anggota sebidang pas ketemu di mini market deket kampus, eh pas ada yang nyapa malah balik nanya, “Siapa ya..?”. Ini sih kebangetan yak? Hehe, habisnya kan Ghodul Bashar Bro! nggak pernah lihat mukanya ceritanya. Hehehe
But, lain cerita di organisasi yang satunya. Disana Aku bisa dengan leluasa bercengkrama dan berkomunikasi dengan mereka yang lawan jenis. Alibinya sih rapat berlabel koordinasi, tapi terkadang juga sering khilaf dan bercanda yang tidak perlu. Tertawa hahahihi tanpa peduli ada yang sedang mengawasi. Astagfirullahaladzim.
 Sampai selembut itu Ya Allah? Dan kami tidak menyadari bahwa kami lalai menjaga diri agar tidak sebebas itu dengan mereka yang non mahrom.
Kadang, walaupun interaksi Kami di batasi dengan hijab pandangan, hijab hati belum tentu bisa di jamin lho Gaes. Jadi kudu mengingat dulu nih ayat Allah di Al-Qur’an surat At-Tagaabun ayat 4: “Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati”.
Nah itu tuh! Jangan sampai pandangan, hati, pendengaran bahkan lisan kita jadi sebab musabab Allah nggak ridho. Sudah jelas banget disitu, Allah Maha Mengetahui tindak tanduk kita. Kadang kitanya aja yang lalai, sering merasa masa bodoh, tapi Allah? tidak akan.
Well, Mbak Sist and Mas Bro yang disayangi Allah, yang terpenting adalah kita saling menasehati dengan cara yang terbaik. Kalau ada ikhwan yang melampaui batas kepada akhwat, akhwatnya harus tegas, demikian pula sebaliknya. Ingat! tegas bukan berarti harus marah-marah karena kita tentunya tahu bahwa tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Sesama ikhwan dan sesama akhwat juga harus ada yang saling mengingatkan tapi utamakan yang sama-sama jenisnya dulu ya, saling bantu untuk menjaga diri. Yang Akhwat juga dandannya yang normal-normal aja ya, jangan yang mengundang perhatian ikhwan, apalagi perhatian orang se-RT, haduh -,-“. Bantu mereka untuk menundukkan pandangan terhadap kita ya Dinda, baik di dunia aseli maupun di dunia maya, karena sebaik-baik Selfie adalah Muhasabah diri, ya minimal foto-foto yang mengundang perhatian untuk diliat lawan jenis di batasi biar tidak dikonsumsi publik. Hehe. Ini pengingat untuk diri sendiri juga sebenarnya.
Yang Ikhwan juga kagak usah mancing-mancing apalagi modus-modus gak jelas juntrungannya. Ikhwan sejati pandai menjaga diri. Akhwat mungkin bisa tahan dengan TP-TP cowok-cowok maco dipinggir jalan. Tapi dengan Ikhwan seperjuangan, yang katanya sama-sama berjuang dijalan Allah semilitan kalian? isi hati manusia siapa yang bisa tau? Bantulah para akhwat biar kagak ke-GR’an dengan perangai yang antum tunjukan. Dalam keramaian maupun dalam kesendiriaan, tetap jaga diri ya Bro. bisa jadi dikeramaiaan kita istiqomah tapi dalam kesendiriian menjadi kita lengah. Iseng-iseng kepo-in medsos akhwat-akhwat diluar sana. Memandangi akhwat-akhwat yang berseliweran dengan jilbab lebarnya yang berkibar-kibar tertiup angin. Ckckckck. Hati-Hati ya Brother!!
Baiklah Baiklah…
Terakhir, maafkeun ya karena sejatinya Penulis pun banyak salahnya disana-sini. Tulisan ini dibuat bukan dalam rangka menyindir siapapun, tapi kalo ada yang kesindir ya Alhamdulillah. Hahaha itu tandanya Anda masih peka. Nggak ding bercanda. Saya mah kalo bercanda emang suka serius :D
Semua manusia tak luput dari yang namanya khilaf. Semoga kita benar-benar peka terhadap kebaikan sekecil apapun agar kita dapat melakukakannya, dan semoga kita pun benar-benar peka pula terhadap kemaksiatan sekecil apapun agar kita dapat menghindarinya. Aamiin
Jika memang kita telah mengaku bahwa kita bersaudara, maka ingatkanlah! Tegurlah! Jangan biarkan saudara kita terjerembab. Hasbunallah wa ni’mal wakil
Salam Tempel, #eh Salam kehangatan penuh cintaNya
Wassalamu’alaykum.ww
Monggo disruput dulu tehnya keburu dingin :)


Komentar

  1. Gambling Casino (Las Vegas, NV) Mapyro
    Find the best 충청북도 출장안마 gambling casinos 경산 출장안마 in 태백 출장마사지 Las Vegas, NV. The Gambling Lounge and The Casino 광명 출장마사지 Club are all licensed and 제주도 출장샵 operated by Wynn Resorts

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merajut Cinta

Ketika Ikhwah Jatuh Cinta

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku