Tafahum (Saling Memahami) dengan Selembut Nurani



Belajar Tafahum (Saling Memahami)
Memahami pertalian ukhuwah ini memang membutuhkan kelembutan nurani yang perlu ditopang dengan ketundukan iman kepadaNya. Karena Mahabbah Fillah (cinta karena Allah)  adalah setinggi-tingginya martabat dalam agama ini. Bukankah Agama itu berarti nasihat? Sungguh, Allah menjadikan kita bersaudara untuk nasihat menasihati. Ketika salah seorang dari kita menemukan saudaranya tengah terjerembab dan nampak aibnya. Hendaklah ia bersedia menasehatinya dengan sebaik-baik nasehat. 

Jika engkau merasa belum mampu untuk memperbaikinya, jangan justru kau sebarkan aib saudarmu itu ke hadapan orang lain yang tak berhak mengetahuinya. Cukup simpanlah, sembari mendo’akannya. Dari itu semoga Allah memberikan ketetapan-Nya.

Untuk saudaraku yang memberikan nasehat. Berhati-hatilah!. Jangan sampai hati-mu yang secara ikhlas ingin menasehati saudaramu yang lain itu berubah niat, tersesat dalam orientasi, meski hanya sehelai rambut. Jangan sampai engkau merasa lebih baik dari sesiapa yang engkau nasehati. 

Begitu pula untuk saudaraku yang dinasehati, waspadalah terhadap hati-mu. Jangan sampai ia mengeras meski hanya sehelai rambut. Karena nasihat dari saudara-mu itu syariatnya dari Allah Ta’ala. Semua itu untuk memuliakanmu dengan ketaatan kepadaNya, memalingkanmu dari tipu daya syetan dan fitnah-fitnahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Ikhwah Jatuh Cinta

Dewan Ambalanku Sayang

Sakit Hati