Magang Jadi Manusia
KKN
itu… magang menjadi manusia, begitu kata salah satu dosenku yang kebetulan juga
diamanahi sebagai ketua TIM KKN UNY tahun ini. Barakallahu wa innalillahi ya
Pak Triatmanto, semoga senantiasa amanah dan dimudahkan segala urusannya.
Ada
yang sedikit berbeda dari rutinitas mahasiswa semester 6 kebanyakan, saat yang
lain sedang sibuk-sibuknya ngurusin persiapan PPL dan mata kuliah Microteaching.
Kami justru memutuskan untuk
mengambil mata kuliah KKN disemester ini. semester Genap gitu lhoo, yang bagi
anak-anak prodi pendidikan biasanya menjadi semester yang amat penting dan
sangat krusial untuk keberlanjutan studi mereka. Betapa tidak, semester ini
adalah waktu dimana kami harus mampu mempertanggungjawabkan ilmu yang diperoleh
selama kurang lebih 5 semester. Pertanggungjawaban itulah yang disampaikan
dalam sebuah proses pembelajaran mini, alias Microteaching. Kenapa
proses ini menjadi amat penting? Adalah karena diproses itu, kita dibelajarkan
untuk mampu membelajarkan siswa dengan baik. Perlu digaris bawahi tebal-tebal
juga bahwa membelajarkan itu tidak hanya sekedar mentransfer ilmu yang sudah
kita peroleh ke anak didik, tetapi lebih pada bagaimana kita mampu untuk ‘deliver
the values’.
Misalnya saja
kita ingin mengajarkan anak untuk membaca, maka.. makna dari mengajarkan
membaca itu tidak hanya sekedar bagaimana agar anak mampu mengeja susunan huruf
demi huruf menjadi sebuah makna tertentu, tetapi mengajarkan pula agar anak
mampu membaca konteks, membaca peristiwa, membaca situasi, membaca diri,
membaca kenyataan, membaca kebaikan, dan masih banyak lagi.
Duilee,,
berat banget ya bahasannya? Yah, mau bagaimana lagi? penulis hanya ingin
berusaha melihat dari sudut pandang yang berbeda bahwa euphoria semester 6 ini
tidak menutup kemungkinan juga untuk di isi dengan pilihan rutinitas yang lain.
Sedikit berbeda dan antimainstream gapapa kan? Tulisan ini juga semoga mampu
menjawab penasaranya beberapa teman kenapa kami ‘berbeda’. hehe
“Semester
6 itu berat lho Nes, ada Microteachingnya, ada Praktikum Biologi Manusia dan
Gizi juga yang laporannya tulis tangan. Kamu yakin mau ngambil KKN semester
ini? gak takut keteteran nanti kuliahnya?” komentar salah seorang teman.
Aku? Cuma bisa mesem sambil memberikan isyarat, “I’m Okay, gak usah
khawatir” atau mungkin karena waktu itu memang belum menemukan alasan yang
mantab kenapa memutuskan KKN di semester
‘berat’ ini.
Ada
lagi yang berkomentar aneh2, yang katanya biar bisa cepet lulusnya lah, biar
cepet ketemu jodohnya lah, biar pas KKN bisa bareng sama temen kelompok yang
kece-kecelah, atau biar bisa lari dari kenyataan bahwa dalam dua bulan kedepan
setiap malam mingguku pasti akan selalu kesepian. Jadi biar gak sepi, KKN aja
gitu. Hahaha ada-ada aja yak :D? sempet mbatin juga sih, sebegitu ‘ajaibnya’
kah pilihan ini? Atau jangan-jangan memang Aku-nya yang terlalu idealis ya?
Menganggap semuanya pasti akan baik-baik saja? Wah kok jadi ragu-ragu gini?
Wajar sih, lha wong dari sekitar 5000an Mahasiswa, hanya 400an saja yang
memilih mengikuti KKN semester genap. Gak nyampe setengahnya Bro. yang lainnya?
bisa jadi ada yang ngambil semester khusus, bisa jadi juga semester ganjil. Dan
ditengah kebimbangan itu, Alhamdulillah ada sosok-sosok yang muncul untuk menguatkan
pilihan ini, menegaskan bahwa setiap pilihan pasti menanggung konsekuensi.
Jadi, ketika kita sudah memahami baik-baik dan mempersiapkan diri untuk
menghadapi konsekuensinya, ya sudah show must go on. Yakin saja, Allah
pasti akan menunjukan jalan-jalanNya.
Nah..
kami memlilih KKN semester ini bukan tanpa alasan, karena sejelas-jelasnya
alasan itu tidak perlu dijelaskan panjang lebar disini juga kali ya, gak
bakalan bisa menampung soalnya. Pada intinya, KKN sekarang atau besok ya sama
saja ketika memang sudah lurus niatannya, sudah siap pikiran, hati dan fisiknya.
Bukankah di KKN kita pasti ingin sama-sama berkhidmat dan melayani masyarakat?
Bukan karena buru-buru pengen lulus lho ya.. kalaupun efeknya akan kesana,
anggap saja itu bonusnya. Hehe. Karena yang namanya tergesa-gesa itu berbeda
dengan menyegerakan. Makanya kami berpikir, bukankah yang namanya KEBAIKAN itu
fitrahnya memang harus disegerakan? Jadi.. pun begitu dengan teman-teman yang
memilih untuk KKN semester ini, kami hanya sedang berusaha untuk menyegerakan
kesempatan kebaikan demi kebaikan yang ada didepan mata agar kemaslahatannya
bisa sampai ke lebih banyak orang dengan segera. Ciee sok bijak bener yak? Gak
papalah sekali-kali.. hehe
Jadi
teruntuk teman-teman’ku diluar sana baik yang KKN semester ini, maupun yang KKN
semester depan. Tidak perlu risau, galau apalagi khawatir dengan KKN yang akan
dijalani. Semua pasti akan indah pada waktunya, tergantung bagaimana kita
menempatkan diri sebagai seorang manusia, karena kita tentu tidak ingin
mendzolimi dan didzolimi bukan? Makanya di KKN ini kita dibentuk untuk mampu
saling memahami dengan selembut nurani. Belajar menjadi manusia, belajar
menjadi seorang hamba. Jikalaupun diakhir nanti kita harus membuat laporan
pertanggungjwaban yang merekam segala aktivitas kita selama di KKN dengan
sebenar-benarnya, maka sejatinya itu hanyalah laporan kita kepada sesama
manusia. Tapi Allah? Tak butuh semua perangkat itu untuk benar-benar mengawasi
dan menilai aktivitas2 kita. Laporan kita pada-Nya yang Maha Menguasai dan
Mengawasi kita tidak hanya sebatas monitoring sepekan sekali atau berdasar
laporan jurnal harian yang kita setorkan. Tidak perlu dengan bantuan
perangkat-perangkat itu, hasil pengawasan-Nya pasti jauh lebih valid dan tidak akan
bisa dimanipulasi. Yah memang KKN kita ini didunia, tapi jangan salah..
pertanggungjawabnnya pasti akan sampai ke akhirat-Nya. Jadi, pastikan berkah
dan diridhoiNya dalam setiap prosesnya, oke?. Terakhir, mohon doanya ya, semoga
Allah senantiasa memudahkan setiap urusan kami di KKN kali ini, berkah
kegiatannya, diridhoi setiap prosesnya. Aamiin :)
Komentar
Posting Komentar