Gagal Move On

Beberapa waktu lalu sempat ada seorang teman dikampus yang berceletuk ringan “Kamu kok nggak bisa move on to Nes dari SMA?”
Aku hanya tersenyum, nggak nyangka tiba-tiba ada yang ngomong begitu di sela-sela praktikum. Apa iya ya? Sedetik kemudian aku hanya bisa terdiam dan tak menanggapi celotehannya lebih lanjut. Karena memang pada kenyataannya Aku tahu itu hanya basa-basi  meski sejujurnya Aku memang tak bisa move on darinya. Bagiku, masa SMA adalah salah satu masa terindah dalam menapaki episode kehidupan haru biru itu. Dalam kurun waktu 3 tahun,, tiap lembar kisahnya selalu menyimpan berbagai sejarah yang dipenuhi dengan berbagai bumbu asam, manis, pedas bahkan hingga getir kehidupan.
Kami menikmatinya bagaikan secangkir kopi panas yang harus dinikmati sedikit demi sedikit; menentramkan, hangat, manis, dan ketika kau sudah memutuskan untuk mencicipinya dalam seruputan pertama, kau pasti takkan rela untuk menyudahinya bahkan hingga tetes terakhir seduhannya yang dingin.
Kami mencintai SMA bagaimanapun wajahnya; hitam, putih bahkan abu-abu. Karena darinya Kami dibelajarkan banyak hal, menemukan keluarga, sahabat, cinta dan romantisme perjuangan. #cielah
Bagaimana pula kami dapat move on? Jika dawai kerinduan di antara kami selalu saja bergetar dengan syahdu. Meraung-raung disudut keheningan rutinitas harian kami di bangku kuliah kini. Bukankah setiap sudut ruang yang pernah kita isi bersama-sama di SMA dulu memiliki kisahnya tersendiri yang sayang untuk tak kita bagi.
Sungguh, kembali bertemu dengan kalian, rekan seperjuangan di SMA dulu menjadi hal yang selalu Aku nantikan di rentang waktu ini.
Tak apa saudaraku, tak usah risau jika mereka yang berada diluar sana berkata; “Sudahlah, buat apa sih ngurusin SMA lagi? kamu itu sudah Kuliah. Fokuskan dirimu disini!”
Mungkin mereka sudah lupa, atau jangan-jangan mereka memang tak memiliki masa SMA seindah apa yang kita miliki. Tuh kan malah jadi Su’udzon #Istighfar 1000x
Karena ketika kita kembali ke SMA, berbagi kisah dan bersua dengan Adek-Adek  disana, merajut ukhuwah, menyulam kebersamaan. Begitulah hingga menjadikan pertemuan kita kian berarti.  Dengannya kita tak ingin bahwa Adek-Adek kita disana tak memiliki masa SMA yang sama indahnya atau bahkan lebih indah dari apa yang kita miliki saat ini.
Bukankah kita juga akan berbahagia ketika melihat Adek-Adek kita disana juga memiliki masa SMA seindah atau bahkan lebih indah dari apa yang pernah kita rasakan sebelumnya? Mengukirlah sejarah di hati-hati mereka Kakak.
Terakhir, selamat kembali ke SMA kita yang Luar Biasa Kakak-Kakak tangguh, selamat menerjemahkan rasa cinta dan sayang kita dengan memberikan persembahan terbaik untuk Adek-Adek di  SMA N 2 Bantul ^^




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Ikhwah Jatuh Cinta

Dewan Ambalanku Sayang

Sakit Hati